Kolaka-Pena Engineer. Pernahkah
kita mengenang kembali kondisi Alam Kabupaten Kolaka di Tahun 80-an??
Mungkin diantara kita sudah banyak yang lupa bagaimana keasrian alam
Kab. Kolaka pada waktu itu atau bahkan banyak pula diantara kita yang
belum tau bahwa Kolakaku, Kolakamu dan Kolaka kita semua kala
itu ibarat sebuah istana yang dikelilingi oleh taman bunga yang jika
musim berbunga tiba ia menebarkan aroma harum mewangi nan elok dipandang
mata.
Masih teringatkah pada waktu itu Kolaka yang hampir seluruh wilayah pantainya yang
membentang dari Utara ke Selatan dipenuhi oleh tumbuhan bakau dimana
para ikan dan hewan laut lainnya berlindung dan menggantungkan hidupnya
kepada habitat bakau itu? Masih ingatkah betapa mudahnya para nelayan
kita mendapatkan ikan-ikan karena populasi tumbuhan bakau belum terjamah
oleh tangan-tangan yang tak bertanggung jawab ??
Namun adakah diantara
kita yang pernah menduga jika sebongkah gunung yang berdiri tegak
ditengah Kota Kolaka akan terkuras habis untuk menimbun lautan demi
suatu program pembangunan sang penguasa?? Adakah diantara kita yang
pernah meramalkan jika suatu saat akan datang seorang pemimpin yang akan
menghilangkan sederetan pulau-pulau yang melindungi kota ini dari
serangan air bah dari lautan yang suatu saat bisa terjadi ?? adakah
diantara kita yang pernah merenungi ini semua ???
Kolakaku,
sungguh sedih nasibmu kini. Sudah sekian lama hidupmu sangat menderita.
Aku tahu engkau sangat merindukan kehadiran seorang pemimpin yang
mempunyai komitmen terhadap kelestarian alammu. Engkau sangat
mendambakan sesosok pemimpin yang bersih dari kolusi,
korupsi dan nepotisme. Engkau pasti sangat merindukan seorang pemimpin
yang mencintai alammu yang tidak hanya dengan sejuta kata-kata yang
menipu rakyatmu namun juga disertai dengan perbuatan yang tidak menjual
tanahmu demi untuk mendapat simpatik dari para pengusaha tambang yang
rakus akan harta yang hanya dapat menambah luka disekujur tubuhmu.
Kolakaku,
jika boleh aku meminta kepadamu katakanlah kepada rakyatmu bahwa kelak
janganlah memilih pemimpin yang tidak peduli pada kelestarian alammu.
Katakanlah kepada mereka bahwa janganlah memilih pemimpin seperti
pemimpin kita saat ini yang mencintai alammu, bahkan telah menerima
penghargaan kelestarian lingkunganmu namun semua itu hanyalah kamuflase.
Tidak disertai dengan perbuatan yang memang mencintai alammu dari lubuk
hatinya yang paling dalam.(M.Sf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar