Selasa, 06 November 2012

Kolakaku, Kolakamu, Kolaka kita semua


Kolaka-Pena Engineer. Pernahkah kita mengenang kembali kondisi Alam Kabupaten Kolaka di Tahun 80-an?? Mungkin diantara kita sudah banyak yang lupa bagaimana keasrian alam Kab. Kolaka pada waktu itu atau bahkan banyak pula diantara kita yang belum tau bahwa Kolakaku, Kolakamu dan Kolaka kita semua kala itu ibarat sebuah istana yang dikelilingi oleh taman bunga yang jika musim berbunga tiba ia menebarkan aroma harum mewangi nan elok dipandang mata.

Masih teringatkah pada waktu itu Kolaka yang hampir seluruh wilayah pantainya yang membentang dari Utara ke Selatan dipenuhi oleh tumbuhan bakau dimana para ikan dan hewan laut lainnya berlindung dan menggantungkan hidupnya kepada habitat bakau itu? Masih ingatkah betapa mudahnya para nelayan kita mendapatkan ikan-ikan karena populasi tumbuhan bakau belum terjamah oleh tangan-tangan yang tak bertanggung jawab ??
Namun adakah diantara kita yang pernah menduga jika sebongkah gunung yang berdiri tegak ditengah Kota Kolaka akan terkuras habis untuk menimbun lautan demi suatu program pembangunan sang penguasa?? Adakah diantara kita yang pernah meramalkan jika suatu saat akan datang seorang pemimpin yang akan menghilangkan sederetan pulau-pulau yang melindungi kota ini dari serangan air bah dari lautan yang suatu saat bisa terjadi ?? adakah diantara kita yang pernah merenungi ini semua ???
Kolakaku, sungguh sedih nasibmu kini. Sudah sekian lama hidupmu sangat menderita. Aku tahu engkau sangat merindukan kehadiran seorang pemimpin yang mempunyai komitmen terhadap kelestarian alammu. Engkau sangat mendambakan sesosok pemimpin yang bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme. Engkau pasti sangat merindukan seorang pemimpin yang mencintai alammu yang tidak hanya dengan sejuta kata-kata yang menipu rakyatmu namun juga disertai dengan perbuatan yang tidak menjual tanahmu demi untuk mendapat simpatik dari para pengusaha tambang yang rakus akan harta yang hanya dapat menambah luka disekujur tubuhmu.
Kolakaku, jika boleh aku meminta kepadamu katakanlah kepada rakyatmu bahwa kelak janganlah memilih pemimpin yang tidak peduli pada kelestarian alammu. Katakanlah kepada mereka bahwa janganlah memilih pemimpin seperti pemimpin kita saat ini yang mencintai alammu, bahkan telah menerima penghargaan kelestarian lingkunganmu namun semua itu hanyalah kamuflase. Tidak disertai dengan perbuatan yang memang mencintai alammu dari lubuk hatinya yang paling dalam.(M.Sf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar