10 oktober 2008 dimana kumengenal kaum hawa yang menjadikan diri seorang manusia menjadi dirinya sendiri, banyak hal yang saat ini tak bisa kulupakan saat kau terjatu di jalan setapak yang penuh dengan lorong-lorong yang berduri, tahun ke tahun pun berlalu hingga saat itu.
07 september 2011 sehari sebelum ulang tahunku Tuhan pun berkendak lain dan memanggilmu disisinya, Tuhan yang mungkin sangat menyanyagimu ingin kau selalu ada disisinya, terakir kali kau memberiku setangkai edelweis yang masih segar dan terungkai kata dari bibir manjamu yang kering lemah tak berdaya, "jika aku nantinya akan pergi untuk selama-lamanya berjanjilah kelak jika kau temukan yang terbaik dari yang terbaik maka sayangilah dia lebih dari kau menyanyangi aku selamah ini" hanya kata itu yang terakir kali aku dengar sebelum dia pergi, terasa sunyi saat ini tak ada lagi canda tawanya tak da lagi gurauwan sayangnya.
setelah kepergiannya aku pun mulai mencari rasa cinta itu kembali akan tetapi sayang tak ada yang spesial dimataku semua kulempar begitu saja dari pikiranku hingga beberapa kaum hawa pun tersakiti karenaku.
6 september 2012 setahun setelah kepergiaannya Tuhan pun membuka mataku, raga dan jiwaku pun bertanya apakah rasa ini akan timbul kembali seperti dulu, aku terasa tak yakin pada diriku sendiri waktu itu, kujalani dengan sabar dengan memendam rasah perih ini sampai aku yakin seakan dirinya yang telah pergi membisikku "kejarlah dia, gapai cintanya" sampai aku yakinkan diriku.
terasa yakin waktu kulihat dirinya berbeda dengan wanita yang lain yang pernah aku temui, bukan hanya senyum, canda dan tawanya atau suaranya yang cempreng itu akan tetapi diwajahnya kumelihat wajah Tuhan saat itulah aku merasa yakin jika dia memang berbeda dari yang lain, aku tau apa yang selama ini aku cari dan menjadi janjiku dengannya hingga lebih dari lima bulan kupendam rasa ini.
pergantian tahun 2012 ke 2013 aku mengunggkapkan perasaan itu akan tetapi tak ada sama sekali kesan bahwa dirinya merasakan apa yang aku rasakan, karena perasaannya telah menjadi milik yang lain, terasah pupus sudah harapan itu hilang sudah janji itu kini kuserahkan hanya kepadamu Tuhan karena cintaku kepadmu melebihi cintaku kepada hambamu. jika Edelwis bisa tegar dan tak pernah layu, kuingin cintaku seperti Edelweis bunga abadi. terbang tinggi ke Nirwana itu saja.
Pena Engineer
All For One, One For All
Selasa, 01 Januari 2013
Senin, 26 November 2012
Proses Terjadinya, Korosi Pada Besi
Nama : Muh. Saiful. A
Nim : C1A1 11009
Program Study Teknik Sipil
Universitas 19 November Kolaka
Korosi
adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di
lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak
dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal dengan istilah perkaratan. Korosi ini
telah mengakibatkan kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya. Biasanya logam
yang paling banyak mengalami korosi adalah besi.
Korosi
terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia
Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap
permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil
korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi
selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa panic dari besi lebih cepat
rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium lebih awet.
Korosi
secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–
Elektron
yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi
oksigen.
O2(g) + 2 H2O(l) + 4e–
à 4 OH–(l)
Ion
besi (II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O
yang disebut karat.
1.
Faktor-faktor penyebab korosi besi
Penyebab
utama korosi besi adalah oksigen dan air.
2. Teknik
pencegahan korosi besi
Korosi pada
besi menimbulkan banyak kerugian, karena barang-barang atau bangunan yang
menggunakan besi menjadi tidak awet.
Korosi pada
besi dapat dicegah dengan membuat besi menjadi baja tahan karat (stainless
steel), namun proses ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga tidak sesuai
dengan kebanyakan pengunaan besi
Cara
pencegahan korosi pada besi dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Pengecatan
Fungsi
pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang
mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi.
Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh
cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan
biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.
b.
Dibalut plastik
Plastik
mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya
dibalut plastik untuk menghindari korosi.
c. Pelapisan dengan krom (Cromium
plating)
Krom memberi
lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium
plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan
perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya
dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.
d. Pelapisan dengan timah (Tin
plating)
Timah
termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi
dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau
elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih
utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi
karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah.
e. Pelapisan
dengan seng (Galvanisasi)
Seng dapat
melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial
elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng
akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan
mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.
f.
Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
Perbaikan
pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal
biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan
cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui
sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena
magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
|
Proses
Terjadinya Korosi
A. Proses
Terjadinya Korosi
Korosi (Kennet dan Chamberlain, 1991) adalah penurunan mutu logamakibat reaksi elektro kimia dengan lingkungannya. Korosi atau pengkaratanmerupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang pada dasarnyamerupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontaklangsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitukerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosimenimbulkan banyak kerugian.
Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi iondengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodikyang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama : proses katodikbiasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungansekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam udara lembab, misalnya prosesreaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut :
Anode {Fe(s)→ Fe2+(aq)+ 2 e}
x 2
Katode O2(g)+ 4H+(aq)+ 4 e → 2 H2O(l)
+
Redoks 2 Fe(s) + O2 (g)+ 4 H+(aq)→ 2 Fe2++ 2 H2O(l)
Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwaemf standar untuk proseskorosi ini, ,yaituE0sel =+1,67 V ; reaksi ini terjadi pada lingkungan asam dimanaion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmosfer dengan airmembentuk H2CO3. Ion Fe+2 yang terbentuk, di anode kemudian teroksidasi lebihlanjut oleh oksigen membentuk besi (III) oksida :
4 Fe+2(aq)+ O2 (g) + (4 + 2x) H2O(l) → 2 Fe2O3x H2O + 8 H+(aq)
Korosi (Kennet dan Chamberlain, 1991) adalah penurunan mutu logamakibat reaksi elektro kimia dengan lingkungannya. Korosi atau pengkaratanmerupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang pada dasarnyamerupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontaklangsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitukerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosimenimbulkan banyak kerugian.
Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi iondengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodikyang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama : proses katodikbiasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungansekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam udara lembab, misalnya prosesreaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut :
Anode {Fe(s)→ Fe2+(aq)+ 2 e}
x 2
Katode O2(g)+ 4H+(aq)+ 4 e → 2 H2O(l)
+
Redoks 2 Fe(s) + O2 (g)+ 4 H+(aq)→ 2 Fe2++ 2 H2O(l)
Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwaemf standar untuk proseskorosi ini, ,yaituE0sel =+1,67 V ; reaksi ini terjadi pada lingkungan asam dimanaion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi karbon dioksida atmosfer dengan airmembentuk H2CO3. Ion Fe+2 yang terbentuk, di anode kemudian teroksidasi lebihlanjut oleh oksigen membentuk besi (III) oksida :
4 Fe+2(aq)+ O2 (g) + (4 + 2x) H2O(l) → 2 Fe2O3x H2O + 8 H+(aq)
Hidrat besi
(III) oksida inilah yang dikenal sebagai karat besi. Sirkuit listrikdipacu oleh
migrasi elektron dan ion, itulah sebabnya korosi cepat terjadi dalamair garam.
Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka reaksi katodik yang
terjadi, yaitu :
Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka reaksi katodik yang
terjadi, yaitu :
O2 (g) + 2
H2O(l)+ 4e → 4 OH-(aq)
Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion inisehingga sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula ion inisegera ditangkap oleh garam kompleks hexasianoferat (II) membentuk senyawakompleks stabil biru. Lingkungan basa tersedia karena kompleks kaliumheksasianoferat (III).
Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisansenyawa besi (III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembusoleh udara maupun air. Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksijauh lebih negatif ketimbang besi, namun proses korosi lanjut menjaditerhambatkarena hasil oksidasi Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat poroussehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.
Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion inisehingga sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula ion inisegera ditangkap oleh garam kompleks hexasianoferat (II) membentuk senyawakompleks stabil biru. Lingkungan basa tersedia karena kompleks kaliumheksasianoferat (III).
Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisansenyawa besi (III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembusoleh udara maupun air. Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksijauh lebih negatif ketimbang besi, namun proses korosi lanjut menjaditerhambatkarena hasil oksidasi Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat poroussehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.
B. Dampak
Dari Korosi
Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang
mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak
dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karatadalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkansecara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagaidegradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibatberinteraksi dengan lingkungannya.
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah danberlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah ataudihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transferelektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yangmemberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksioksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion denganmelepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-
elektron yang tertinggal pada logam. (M.Sf)
Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang
mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak
dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karatadalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkansecara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagaidegradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibatberinteraksi dengan lingkungannya.
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah danberlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah ataudihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transferelektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yangmemberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksioksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion denganmelepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-
elektron yang tertinggal pada logam. (M.Sf)
Minggu, 18 November 2012
SEJARAH SINGKAT FKMTSI DI INDONESIA
Pena Engineer. Sejarah singkat Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil (FKMTSI) pertama kali di bentuk oleh Dewan Mahasiswa pada tahun 1987 dibekukan dan diberlakukannya NKK-BKK oleh pemerintah praktis membekukan segala organisasi yang bernaung dibawahnya termasuk didalamnya BKMTSI (Badan Koordinasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia ).
Semangat mahasiswa teknik sipil untuk beraktifitas dan menuangkan ide serta aspirasinya merasakan perlu adanya sebuah wadah yang mengimplementasikan semua gagasan-gagasan yang muncul dari mahasiswa sipil. Sebab pada waktu itu aktifitas mahasiswa sipil hanya didominasi oleh sekelompok mahasiswa dan institusi tertentu saja sehingga secara nasional kurang memberikan peran , sehingga pada Temu Wicara Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka dies natalies APTU di Bandung ide untuk membentuk suatu forum sebagai media komunikasi dan tukar menukar informasi teknik sipil seluruh Indonesia kembali muncul.
Dalam acara tersebut lahirlah deklarasi bandung yang ditandangani oleh 25 delegasi dari institusi teknik sipil seluruh Indonesia pada tanggal 24 Desember 1987, isi deklarasi bandung sebagai berikut:
Dengan lahirnya deklarasi bandung 24 desember 1987, mahasiswa teknik sipil dalam Temu Wicara II di Jakarta menghasilkan kesepakatan-kepakatan mengenai nama forum dan beberapa fungsi tentang koordinator korum serta pembagian 12 wilayah Forum Komunikasi.adapun nama forum ini adalah Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia. Kesepakatan jakarta dikenal dengan piagam 1 maret Jakarta, dan ditanda tangani oleh 57 delegasi institusi teknik sipil seluruh Indonesia pada tanggal 1 maret 1989.
Tujuan FKMTSI adalah :
1. Menyatukan persepsi dan pemikiran tentang dunia Teknik Sipil Indonesia
2. Mengambil bagian dan berperan aktif dalam setiap usaha pembangunan nasional.
3. Meningkatkan kiprah Mahasiswa Teknik Sipil untuk mewujudkan sifat mandiri dan profesional.
Fungsi FKMTSI adalah :
Sifat FKMTSI adalah :
1. FKMTSI adalah suatu wadah pada tingkat nasional bagi HMJTS/KBMTS seluruh Indonesia .
2. FKMTSI bersifat Independen dan Ilmiah dimana setiap kegiatannya turut membantu pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu mencerdaskan kahidupan bangsa.
3. FKMTSI bukan merupakan organisasi sosial politik serta tidak menjalankan politik praktis.
Seiring perjalanan waktu FKMTSI terus berkembang sampai saat ini dan telah memasuki usia yang ke 21 tahun dengan telah melaksanakan 20 (dua puluh) Temu Wicara Nasional FKMTSI dengan beberapa hasil yang signifikan dalam mendorong dan membantu perkembangan insan sipil.(M.Sf)
Langganan:
Postingan (Atom)